Panduan Lengkap: Sertifikat NKV untuk Usaha Pangan Hewan di Indonesia
- Tim Legal
- Sep 26
- 5 min read
Sertifikat NKV merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertanian sebagai bukti bahwa sebuah unit usaha pangan asal hewan telah memenuhi standar ketat terkait higiene, sanitasi, dan keamanan produk. Kepanjangan dari istilah Sertifikat NKV adalah Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner. Sertifikat ini menjadi salah satu syarat utama agar usaha dapat beroperasi secara legal sekaligus dipercaya oleh konsumen maupun mitra bisnis.
Di era perdagangan pangan yang semakin kompetitif, kepemilikan sertifikat NKV adalah langkah bisnis strategis. Tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah, tetapi juga membuka akses menuju pasar premium, memperkuat reputasi merek, hingga mempermudah ekspansi usaha. Bahkan, bagi pelaku usaha yang menargetkan ekspor, NKV menjadi salah satu prasyarat mutlak untuk menembus pasar internasional.
Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh tentang apa itu sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV), dasar hukum yang melandasinya, persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi, langkah praktis dalam proses pengurusan, serta manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh bagi keberlanjutan bisnis Anda.
Table of Content:
A. Pengertian Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Menteri Pertanian No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner menyebutkan:
“Nomor Kontrol Veteriner yang selanjutnya disingkat NKV adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah bahwa unit usaha produk hewan telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi sebagai jaminan keamanan pangan asal hewan.”
Adapun jumlah unit usaha pangan asal hewan yang diwajibkan memiliki NKV mencakup seluruh rantai pengolahan pangan asal hewan, mulai dari hulu hingga hilir. Secara garis besar, usaha yang wajib memiliki nomor kontrol veteriner meliputi:
Unit usaha rumah potong hewan (RPH) → termasuk RPH ruminansia, RPH unggas, dan RPH babi.
Unit pengolahan daging (UPD) → usaha yang mengolah daging segar menjadi produk setengah jadi maupun olahan.
Unit pengolahan susu (UPS) → industri pengolahan susu segar menjadi berbagai produk konsumsi.
Unit pengolahan telur (UPT) → termasuk pengolahan telur ayam, itik, maupun unggas lainnya.
Unit pengolahan madu (UPM) → usaha yang mengolah, menyaring, atau mengemas madu untuk konsumsi.
Tempat penyimpanan dingin (cold storage) untuk daging, susu, telur, dan produk asal hewan lainnya.
Unit distribusi pangan asal hewan → gudang, distributor, atau pemasok yang menyalurkan produk ke ritel, hotel, restoran, dan pasar modern.
B. Dasar Hukum Sertifikat NKV
Penerbitan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) memiliki landasan hukum yang jelas dan kuat dalam sistem perundang-undangan Indonesia. Beberapa regulasi yang menjadi dasar antara lain:
Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 jo. UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Menetapkan kerangka hukum umum terkait kesehatan hewan, keamanan pangan asal hewan, serta kewajiban pemerintah dan pelaku usaha.
Peraturan Pemerintah No. 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
Menjelaskan standar pelaksanaan kesehatan masyarakat veteriner, termasuk higiene, sanitasi, dan jaminan mutu produk pangan asal hewan.
Peraturan Menteri Pertanian No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi NKV
Mengatur tata cara permohonan, persyaratan teknis, audit lapangan, hingga masa berlaku sertifikat.
Peraturan Menteri Pertanian No. 5 Tahun 2023
Memperkuat mekanisme sertifikasi serta mempertegas aspek pengawasan dan sanksi bagi unit usaha yang tidak patuh.
Selain itu, Mahkamah Agung dalam sejumlah putusan juga menekankan pentingnya sertifikat NKV sebagai instrumen perlindungan konsumen sekaligus peningkatan kualitas industri pangan asal hewan di Indonesia.
C. Persyaratan Izin Sertifikat NKV
Untuk memperoleh sertifikat NKV, pelaku usaha wajib memenuhi tiga kategori persyaratan:
1. Persyaratan Administratif
Akta pendirian perusahaan dan pengesahan Kemenkumham.
NPWP dan NIB (Nomor Induk Berusaha) terdaftar di OSS.
Surat permohonan resmi ke DKPKP.
Denah lokasi usaha dan foto fasilitas.
SOP penerapan higiene dan sanitasi.
2. Persyaratan Teknis & Higiene-Sanitasi
Alur produksi satu arah untuk mencegah kontaminasi silang.
Fasilitas sanitasi lengkap (toilet, wastafel, cuci peralatan).
Sumber air bersih yang terjamin.
Karyawan terlatih dengan APD (alat pelindung diri).
Penyimpanan produk sesuai standar suhu (cold storage ≤ 5°C).
Program pengendalian hama dengan pencatatan.
Catatan: Syarat lainnya secara lengkap bergantung pada jenis unit usaha yang ingin Anda ajukan.
3. Standar Usaha untuk Lulus Audit
Bergantung pada produk, terdapat juga standar usaha khusus yang wajib dipenuhi. Untuk mengetahui selengkapnya, konsultasi dengan konsultan legal terpecaya sangat disarankan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap seluruh persiapan sebelum dilakukannya audit.
D. Langkah-Langkah Praktis Mengurus Sertifikat NKV
Mengurus sertifikat NKV tidak harus rumit bila memahami alurnya. Berikut tahapan praktisnya:
Persiapan Dokumen Usaha
Tahap awal adalah memastikan seluruh dokumen legal usaha tersedia. Dokumen ini meliputi NIB (Nomor Induk Berusaha), SIUP, izin lokasi, dan akta pendirian perusahaan. Selain itu, perlu dilengkapi dengan bukti penerapan standar higiene dan sanitasi, seperti SOP produksi, denah fasilitas, serta foto pendukung. Kelengkapan dokumen sejak awal akan mempersingkat proses verifikasi.
Catatan: Terdapat persyaratan teknis dan standar usaha lainnya yang secara spesifik bergantung pada jenis unit usaha yang diajukan sertifikasi, konsultasikan dengan tim legal terpecaya untuk mengetahui lebih lanjut.
Pengajuan Permohonan
Permohonan sertifikasi dilakukan secara resmi melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pada tahap ini, penting untuk memastikan semua data identitas perusahaan, jenis usaha, dan lokasi operasional sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Audit Lapangan
Setelah dokumen dinyatakan lengkap, tim pengawas dari dinas akan melakukan audit lapangan. Proses ini mencakup pemeriksaan fisik fasilitas produksi, jalur distribusi, sistem pencatatan, hingga kebersihan lingkungan kerja. Tim audit juga biasanya menilai kompetensi karyawan terkait penerapan higiene personal. Jika ditemukan kekurangan, unit usaha akan diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan sebelum audit ulang. Terdapat minimal 2 (dua) instansi berwenang yang akan melakukan audit terhadap unit usaha.
Penerbitan Sertifikat
Jika seluruh persyaratan dinyatakan lulus, maka nomor kontrol veteriner (NKV) akan diterbitkan. Sertifikat ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang melalui proses audit ulang sebelum masa berlakunya habis. Dengan demikian, menjaga kepatuhan standar higiene dan sanitasi secara konsisten adalah kunci agar sertifikat tetap aktif dan usaha terus berjalan lancar.
E. Manfaat Memiliki Sertifikat NKV
Kepemilikan sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV) memberikan dampak signifikan bagi keberlangsungan usaha. Berikut manfaat utama yang akan Anda rasakan:
Kepatuhan Regulasi dan Perlindungan Hukum
Dengan sertifikat NKV, unit usaha beroperasi sesuai regulasi resmi. Hal ini melindungi dari risiko sanksi administratif seperti pembekuan izin, hingga ancaman pidana. Selain itu, bila terjadi sengketa atau kasus pangan, NKV menjadi bukti kuat bahwa usaha telah memenuhi standar hukum dan sanitasi yang berlaku.
Akses Pasar Premium dan Harga Lebih Tinggi
Supermarket besar, jaringan hotel, dan restoran ternama hanya bekerja sama dengan pemasok yang sudah tersertifikasi. Artinya, memiliki NKV membuka akses ke pasar premium yang lebih luas. Selain itu, produk dengan label “bersertifikat NKV” cenderung dihargai lebih tinggi karena dianggap lebih aman dan terpercaya.
Peluang Ekspor dan Ekspansi Usaha
Bagi perusahaan yang menargetkan pasar internasional, NKV adalah syarat wajib. Sertifikasi ini menjadi pintu masuk ke rantai distribusi ekspor. Di dalam negeri, kepemilikan NKV juga memudahkan proses ekspansi usaha, misalnya membuka cabang baru di kota lain, karena kredibilitas usaha sudah diakui secara hukum.
Manfaat Jangka Panjang untuk Brand
Sertifikat NKV bukan hanya sekadar dokumen, melainkan investasi reputasi. Perusahaan yang peduli terhadap keamanan pangan akan lebih dihargai oleh konsumen. Dampaknya, kepercayaan meningkat, repeat order lebih mudah tercapai, dan brand perusahaan akan dipersepsikan sebagai bisnis yang profesional, higienis, dan berorientasi jangka panjang.
Pengajuan Sertifikat NKV Lebih Mudah Bersama Legiska
Proses pengurusan izin NKV melibatkan beberapa proses audit dari instansi berwenang, Legiska siap mendampingi sertifikasi usaha Anda dari tahap persiapan hingga penampingan audit. Hubungi Legiska melalui link WhatsApp atau tautan Kontak Kami untuk mendapatkan layanan jasa legal yang terpercaya, profesional, dan sesuai kebutuhan Anda.
Comments